Minggu, 14 September 2014

gantole puncak paralayang

   Setelah beraktivitas selama 5 hari dengan pekerjaan yang itu itu saja ditambah kuliah KK yg mengharuskan pulang larut malam setiap hari nya, rasa nya setiap hari jum'at datang itu bahagia nya setara mendapat nilai 10 di raport kala sekolah dulu walaupun gapernah sih...  
beda nya sekarang dan dulu kala sekolah itu, sekarang lebih memahami makna istilah yang bukan hanya sekedar kata TGIF (Thanks God It's Friday) yang artinya saat nya sejenak meninggalkan setumpuk pekerjaan yang lama lama membuat mata saya perih,ngantuk sampai bosan melihat tumpukan kertas di atas meja kerja.
keinginan dalam hati sih setiap weekend  akan saya agendakan untuk kembali ke alam atau sekedar tempat tempat bersejarah yang bisa menghilangkan penat pekerjaan dan kuliah, walaupun hanya sekedar ingin. tapi manusiawi lah yaaa.....

  Dan akhir nya minggu ini bisa keluar juga dari kota ini, walaupun hanya dalam hitungan jam.
tidak lain adalah puncak bogor, daerah yang masih banyak menyimpan keasrian alam nya yang ditempuh hanya dalam waktu 2-3 jam dari jakarta.
malam itu (sabtu 13-09-2014) kita ber 10 memacu kendaraan  jam 01.30 dari jakarta menggunakan sepeda motor dan ini pengalaman pertama saya dibonceng motor cb hahaha
setelah beberapa kali sempat istirahat sejenak akhirnya kira kira pukul 04.30 kita sampai kawasan puncak bogor, dengan jalanan khas nya yang meliuk liuk dan udara dingin nya yang menusuk. gemerlap lampu kota yang lebih rendah pun mulai nampak.
untuk masuk kawasan gantole kita membayar uang masuk sebesar 20.000,- dan uang parkir didalam 5.000,- .
sesampai nya diparkiran kita langsung naik ke pelataran puncak paralayang gantole. rasa nya seperti memasuki dimensi lain bebrapa jam lalu saya masih mersakan panas nya ibu kota dan hanya beberapa jam berselang dingin nya puncak gantole mulai menyerang tubuh, bahkan kali ini melebihi dingin di gn. gede kala itu, ditambah bulan september ini adalah puncak nya musim kemarau pasti di dataran tinggi udara nya lebih dingin dan angin yang kencang. tapi keindahan kerlap kerlip bintang diatas dan gemerlap lampu kota dibawah nya membuat kita betah melawan dingin nya puncak ini.

   kadang hidup itu butuh meditasi untuk melepas sesuatu yang mengikat. duduk, diam di tempat yang tepat. gantole, ya gantole. kadang mikir juga cape cape naik motor,mata merah kantung mata menebal karna tidak tidur semalaman bahkan seharian, badan kedinginan dan sampai sana hanya duduk diam langsung pulang. tapi, itu lah salah satu cara meditasi saya untuk melepas sesuatu yang mengikat (beban). disana saya bisa membuang walaupun hanya sejenak beban yang memenuhi isi kepala saya, atau lebih familiar "gantole cocok untuk menggalau"

pagi buta di gantole

 Dua kali menyambangi tempat ini yang kata nya adalah landas pacu paralayang, tapi setiap kita kesana tidak pernah menemukan orang yang sedang terbang/ hanya sekedar berlatih paralayang. padahal pengen liat langsung orang orang yang lagi terbang pake paralayang. kali ini juga gantole lebih sepi dibanding beberapa waktu lalu kita kesini.
ternyata tambah pagi angin nya tambah kenceng dingin nya juga tambah nusuk, seperti biasa kita lebih memilih ke dalam warung sekedar minum susu dan sarapan lontong.
masih penasaran keadaan diluar untuk berfoto, saya dan tiara naik ke pelataran puncak dan ternyata angin nya tambah kenceng bahkan satu foto selfie pun tak didaptkan hahaha takut terbang kebawa angin
akhir nya di gantole hanya menghabiskan waktu di dalam warung sekedar ngobrol dan istirahat, karena menurut si ibu pemilik warung jam 09.00 akan ada buka tutup jalan di kawasan menuju puncak dan bisa dibayangin kalo sampe kejebak macet nya seperti apa........
hingga akhir nya kira kira pukul 08.00 kita putuskan untuk kembali ke jakarta.

*yuk sambangi gantole puncak bogor tapi tidak untuk orang orang yang phobia ketinggian atau ga suka dingin ya :p








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan kesan dan pesan anda :-)