Rabu, 26 November 2014

tugas kelompok makalah pengantar bisnis semester 1 (manajemen sumber daya manusia/ MSDM bank BRI)

Manajemen Sumber Daya Manusia
di Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pengantar Bisnis

 

Disusun oleh :

Maulina Puspitasari                                 43214110207
Miftahul Jannah                                       43214110059
Muchammad Afriyansyah                       43214110368
Mutiara Anggraini                                    43214110298
Nourma Cholifah                                      43214110091
Riri Indriani                                               43214110367
Rizky Tarmizi Taher                                43214110354
Siska Putri Ramahdani                           43214110411
Yudhi Permana                                        43214110035


UNIVERSITAS MERCU BUANA 2014




KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat Rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.

Makalah ini kami susun dalam rangka melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ibu Christina Ariadne, S.E.M.M selaku Dosen Mata kuliah Pengantar Bisnis.

Tema dari makalah ini adalah “Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia pada Bank Rakyat Indonesia (BRI)”. Analisa yang kami lakukan dalam pembuatan makalah ini berfokus kepada segala kegiatan MSDM yang diterapkan pada salah satu Bank terbesar di Indonesia, yaitu BRI.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Christina Ariadne, S.E, M.M dan seluruh pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya.

                                                                                   
                                                                                    Jakarta,            November 2014

                                                                                   
Penyusun





DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………..…  i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………….  ii

BAB I Pendahuluan
Latar Belakang …….…………………………………………………………………………..  1
Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………………  2

BAB II Permasalahan ……………………………………………………………………….. 3

BAB III Isi
Misi BRI ..…………………………………………………………………………………………. 4
Perencanaan SDM …………………………………………………………………………... 6
Penyusunan Staf dalam Organisasi ………………………………………………….. 15
Pemberhentian Karyawan ……………………………………………………………….. 23

BAB IV Penutup
Kesimpulan ………………………………………………………………………………………  24
Saran ……………………………………………..……………………………………………….. 24
Penutup …………………………………………………………………………………………..  25

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………. 26


BAB I
PENDAHULUAN

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah orang, asset dan potensi yang menjadi motor penggerak organisasi atau perusahaan. Setiap SDM berbeda-beda potensinya, maka kontribusinya dalam bekerja untuk mengkongkritkan Rencana Operasional Bisnis menjadi kegiatan bisnis tidak sama satu dengan yang lain. Kontribusinya itu sesuai dengan keterampilan dan keahliannya masing - masing, harus dihargai antara lain dalam bentuk finansial. Dalam kenyataannya semakin tinggi keterampilan dan keahliannya, maka semakin besar pula penghargaan finansial yang harus diberikan, yang berpengaruh pula pada biaya (cost) produksi, sehinnga SDM berfungsi juga sebagai investasi.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu bagian terpenting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi / perusahaan. Dalam pelaksanaannya, MSDM adalah serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam bidang SDM. Pada intinya, kegiatan ini bertujuan agar SDM pada organisasi / perusahaan tersebut dapat bekerja secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi / perusahaan dapat tercapai dengan baik.
 
I.                    LATAR BELAKANG
Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu Bank terbesar di Indonesia. Sesuai dengan namanya, segmen pasar BRI merujuk kepada rakyat luas dan mikro. Sekitar 80% dari total kreditnya disalurkan ke segmen tersebut.

Menurut data dari majalah SWA (tahun 2014), saat ini BRI memiliki kurang lebih 10 ribu cabang, 20 ribu ATM, 90.500 EDC, dengan jumlah karyawan sekitar 120 ribu orang dan jumlah nasabah terbanyak yaitu 50,4 juta yang tersebar di seluruh Indonesia. Layanan Perbankan BRI merupakan yang paling diminati oleh rakyat di kawasan perdesaan karena mudah dan banyaknya akses BRI di kawasan tersebut.
Pencapaian yang membanggakan ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh elemen BRI, termasuk sektor sumber daya manusianya. Dengan kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang baik, maka akan dihasilkan SDM berkualitas yang dapat menunjang misi BRI untuk menjadi Bank terbesar dan terbaik di Indonesia.

Melihat hal tersebut, kami merasa perlu untuk menganalisa aktivitas MSDM pada BRI karena menurut pandangan kami, BRI telah menerapkan sistem MSDM yang baik dan dapat dijadikan contoh bagi Perusahaan lain yang ingin mengembangkan sayap usahanya lebih luas lagi.

Makalah ini berisi analisa yang kami lakukan terhadap aktivitas MSDM yang diterapkan di BRI, baik secara umum maupun pada suatu Kantor Cabang tertentu yang kami jadikan objek analisa. Secara garis besar, aktivitas MSDM tersebut meliputi Perencanaan SDM, Penyusunan Staf dalam Organisasi dan Pemberhentian karyawan.


II.                  MAKSUD DAN TUJUAN
Makalah ini disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :
1.      Sebagai bukti pelaksanaan tugas kelompok Mata Kuliah Pengantar Bisnis.
2.      Sebagai bahan penilaian bagi Dosen Mata Kuliah Pengantar Bisnis terhadap kinerja kelompok Mahasiswa.
3.      Sebagai bahan pembelajaran Mahasiswa mengenai materi Fungsi Personalia & Sumber Daya Informasi.
4.      Sebagai bahan diskusi kelompok Mahasiswa dalam menganalisa aktivitas MSDM pada Bank Rakyat Indonesia.





BAB II
PERMASALAHAN

Bagaimana Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjalankan aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia-nya, sehubungan dengan visi BRI yang ingin menjadi The Biggest National Payment Bank di tahun 2015, dan juga The Most Valuable Bank in Indonesia and Strong Existence in South East Asia dari sisi asset, layanan, kelengkapan produk, nasabah dan sebagainya?

Adapun aktivitas MSDM meliputi :
I.                    Perencanaan SDM
II.                  Penyusunan Staf dalam Organisasi
III.                Pemberhentian Karyawan















                                                                        BAB III
ISI

Misi BRI dilihat dari sisi asset, layanan, kelengkapan produk dan Nasabah
Dalam Survei Indonesia Best  Brands 2014, Posisi BRI bertengger di urutan pertama kategori bank umum dengan indeks 48,4 . Bank yang di tahun 2013 membukukan keuntungan lebih dari Rp 22 Triliun ini mengungguli bank besar lainnya di Tanah Air, seperti BCA yang meraih indeks 41,8 Bank Mandiri 32,1. Bank BNI 25,6 dan Bank Danamon 19,8. Kini BRI telah memiliki sekitar 10.000 cabang, 20.000 ATM.
Menurut Reza Ashari Nasution, ph.D, Direktur MBA ITB, Bandung, tidak mudah membangun sebuah brand yang kuat. Setidaknya ada 4 tahap dalam melakukan brand building, yaitu :
1.      Brand positioning, sebuah produk harus memiliki value proposition yang unik, kuat dan diminati oleh konsumennya.
2.      Value proposition, harus di komunikasikan ke target pasarnya.
3.      Brand itu harus terus dimonitor. Apakah brand proposition-nya sudah tepat dan kinerjanya di pasar sudah bagus? Jika brand itu lemah, harus terus diperkuat, sehingga brand itu menjadi unik, kuat dan disukai oleh konsumen.
4.      Brand development dengan senantiasa melakukan inovasi yang menciptakan preferable differentiation.
Menawarkan sesuatu yang relavan untuk konsumen adalah hal yang sangat penting. Revelensi inilah yang membuat seorang konsumen dekat dengan sebuah brand. Ada 5 tahap untuk menciptakan konsumen yang loyal :
1.      Orang harus menyadari keberadaan brand itu (brand presence).
2.      Relevansi, brand harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen .
3.      Brand harus mampu membuktikan relevansinya dengan cara memberikan apa yang di janjikannya kepada konsumen (brand performance).
4.      Brand advantage, yaitu bahwa apa yang dijanjikan dan dibuktikan oleh brand tersbut memberikan keuntungan bagi konsumennya.
5.      Brand loyalty, merupakan titik puncak dari hubungan antara konsumen dan brand.
Mesin EDC dan jumlah karyawan sekitar 120.000 orang dan jumlah nasabah sebanyak 50,4 juta yang tersebar diseluruh Indonesia. Layanan BRI ke masyarakat di perdesaan pun kini kian di perkuat dengan adanya 2500 teras BRI, Semacam kantor kas pembantu yang posisinya berada di bawah BRI Unit dan menerapkan Konsep “menjemput Bola” terhadap nasabah, alias mendatangi nasabah. Di luar Negeri BRI telah memiliki cabang di Hong kong dan New York.

Semua itu adalah bukti keseriusan BRI dalam menyasar seluruh segmen pasar, dari desa hingga perkotaan. Tahun 2006, BRI mulai melakukan pembenahan di berbagai pilar perusahaannya, termasuk memperbaiki kualitas SDM, layanan, tampilan Kantor baik eksterior maupun interior, mengembangkan produk dan fitur produk, serta membangun system teknologi informsinya.

Hasilnya, sejak triwulan ketiga tahun 2008, BRI telah dapat mengoneksikan seluruh gerainya secara real ontime online. Produk Bank yang dulunya lebih dikenal sebagai Banknya masyarakat perdesaan ini pun kian beragam. Mobile banking, internet banking, berbagai fitur di e-channel yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, rekening ponsel T-Bank, uang elektronik berupa kartu prabayar Brizzi dan system pembayaran seperti e-commerce untuk pasar individual serta e-tax dan cash management system untuk pasar institusi.










I.                    PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981) mendefinisikan bahwa: “Perencanaan tenaga kerja (SDM) adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.

1.      Analisis Pekerjaan
a.    Analisis Organisasi: Kebutuhan tenaga kerja dilihat dari sisi organisasi secara menyeluruh, misi organisasi, tujuan perusahaan dan rencana-rencana strategik perusahaan.

b.    Analisis Tugas: Berfokus pada tugas-tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Deskripsi-deskripsi pekerjaan merupakan sumber daya penting bagi level analisis ini.

c.    Analisis Orang: merupakan kebutuhan tenaga kerja individual berdasarkan siapa objek yang dinilai memiliki potensi, ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kebutuhan tersebut diperoleh dari pengetahuan yang dialami oleh HRD ataupun supervisior, quisioner dan survey kebutuhan dan test individu.




Berikut ini merupakan contoh kebutuhan SDM pada BRI Kantor Cabang Pamanukan, Subang, Jawa Barat :

Ø  Satu orang Pimpinan Cabang
Ø  Satu orang Asisten Manajer Operasional (AMO)
Ø  Satu orang Supervisor Penunjang Bisnis
Ø  Satu orang Supervisor Pelayanan Kas
Ø  Satu orang Account Officer Komersial
Ø  Satu orang Account Officer Program
Ø  Dua orang Account Officer Konsumer
Ø  Satu orang Administrasi Kredit Komersial
Ø  Dua orang Administrasi Konsumer
Ø  Satu orang Sekretaris dan SDM
Ø  Satu orang Sekretaris dan Logistic
Ø  Satu orang IT Maintenance
Ø  Empat orang Teller Tunai
Ø  Satu orang Teller OB
Ø  Satu orang Payment Point
Ø  Dua orang Customer Service Officer (CSO)
Ø  Satu orang Administrasi Dana Jasa
Ø  Satu orang Petugas Administrasi Unit
Ø  Satu orang Pembantu Petugas Administrasi Unit
Ø  Empat orang Petugas Keamanan (Satpam)
Ø  Dua orang Pengemudi
Ø  Dua orang Pramubakti




Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka kerja yang mencakup adanya pembagian kegiatan kedalam bagian-bagian kerja, sehingga dapat terjalin suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Contoh Struktur Organisasi pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Pamanukan, Subang, Jawa Barat adalah sebagai berikut :
1.    Pemimpin Cabang
2. Manajer Pemasaran, membawahi :
a. Bagian AO Komersial
b. Bagian AO Konsumer 1 dan 2
d .Bagian AO RPKB
e. Bagian FO
3. Manajer Operasional, membawahi :
a. Asisten Manajer Operasional, membawahi:
1) Supervisor Pelayanan Kas yang membawahi Teller Tunai, Teller Kliring ,Teller OB, dan TKK.
2)  Supervisor Pelayanan DJS yang membawahi Customer Service, Administrasi DJS, Bagian Kliring.
3) Supervisor Pelayanan Devisa yang membawahi bagian devisa.
b. Supervisor Administrasi Kredit yang membawahi :
1) Bagian Administrasi Kredit Komersial
2) Bagian Administrasi kredit Konsumer
c. Supervisor Pelayanan Internal yang membawahi :
1) Sekretariat dan Bagian SDM
2) Bagian Logistik dan Bagian Arsip
3) Bagian Pelaporan
4) IT Support dan Maintanance.
4. Asisten Manajer Bisnis Mikro, membawahi :
a. Supervisor Administrasi Unit
b. Pemilik BRI Unit
Deskripsi dan Spesifikasi Pekerjaan
Setiap jabatan memiliki tugas, tanggung jawab, spesifikasi dan deskripsi pekerjaannya masing – masing. Hal ini dimaksudkan agar terbentuknya garis koordinasi yang adil dan transparan sehingga tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

a.       Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi jabatan atau pekerjaan merupakan hasil analisis pekerjaan yang sistematis sebagai rangkaian kegiatan atau proses menghimpun dan mengolah informasi mengenai pekerjaan, atau dapat pula dikatakan bahwa deskripsi pekerjaan adalah suatu uraian tertulis dari apa yang diperlukan oleh suatu pekerjaan.

Deskripsi pekerjaan dapat diasumsikan sebagai keseluruhan kajian ringkas informasi pekerjaan dan syarat-syarat pelaksanaanya sebagai hasil dari analisis, yang biasanya berisi tugas pokok dari uraian tersebut, yaitu tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang diperlukan oleh pekerjaan tertentu.

Berikut ini merupakan deskripsi pekerjaan secara umum dan garis besar dari beberapa jabatan yang terdapat di BRI :

1. Pemimpin Cabang
a.       Mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi, merevisi dan mengupayakan pencapaian RKA (Rencana Kerja Anggaran).
b.       Menciptakan dan memelihara kelancaran pelayanan operasional di Kantor Cabang (Kanca) dan Kantor Cabang Pembantu (Kancapem).
c.       Melakukan pembinaan secara aktif dalam meningkatkan kemampuan pegawai di Kanca dan Kancapem untuk meningkatkan kualitas setiap fungsi seperti fungsi marketing, operasional dan support dapat diciptakan.
d.       Menjamin bahwa seluruh transaksi yang disetujui dan sah telah sesuai dengan kewenangannya.
e.       Menjamin ketepatan dan kebenaran pembukuan dan laporan.
f.       Mengembangkan bisnis perkreditan di Kanca guna memperoleh keuntungan atau penghasilan yang optimal dengan resiko yang dapat diterima dan tetap mempertahankan kualitas portofolio yang sehat.
g.       Membentuk tim penyehatan dan penyelesaian kredit bermasalah (Remedial Account Management) dan bertindak sebagai ketua tim di Kanca.
h.       Memantau keragaan portofolio dan menetapkan tindak lanjutnya.
i.        Melakukan pembinaan keterampilan, kemampuan dan sikap perilaku (termasuk penilaian kerja, pemberian reward dan punishment) kepada seluruh pegawai Kanca dan Kancapem.
j.        Melayani seluruh kebutuhan BRI unit sebagai internal customer dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku (misalnya dalam hal tambahan atau setoran kas BRI Unit, penerusan nota-nota untuk BRI Unit, penerusan transfer keluar atau masuk dan sebagainya).


2. Manajer Pemasaran
a.   Mengidentifikasi potensi ekonomi di unit kerjanya.
b.  Menyusun RPT yang menjadi tanggung jawabnya sesuai RKA, PS dan KND Kanca.
c. Menetapkan proses kredit sesuai dengan KUP BRI dan PPK Retail yang telah ditetapkan terhadap account yang termasuk portofolionya untuk mencapai target Kanca.
d. Memonitor AO melengkapi dokumen-dokumen kredit yang tertunda sesuai PPND.
e. Meneliti dan memberikan rekomendasi atas usulan atau PTK yang dibuat AO untuk mengklasifkasikan pinjaman-pinjaman yang memburuk kedalam klasifkasi yang sesuai dengan kategori pinjaman tersebut.
f.   Melakukan pembinaan (termasuk penilaian kinerja) kepada pegawai yang menjadi bawahannya.
g.  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Pemimpin Cabang.


3. Manajer Operasional
a. Memastikan bahwa tidak terjadi transaksi dalam kurun waktu setelah close system sampai dengan awal hari.
b.  Memastikan bahwa semua pegawai di bawah arahannya telah siap di tempatnya masing-masing dan melaksanakan tugasnya.
c.  Mengesahkan dan menandatangani bukti kas atau transaksi tunai, kliring dan pemindahbukuan yang ada dalam batas kewenangannya.
d.  Mengesahkan data statis dan mengaktifkan rekening pinjaman.
e.  Melakukan konfirmasi atas transfer masuk yang invalid ke Kanca lain sesuai ketentuannya.
f.   Memastikan kebenaran pembuatan laporan yang menjadi tanggung jawabnya.
g.  Memastikan bahwa transaksi keuangan dilakukana sesuai dengan ketentuan yang ada.
h.  Menindak lanjuti keluhan-keluhan nasabah dan laporan kehilangan cek/ Bilyet Giro/ Bilyet Deposito/ Buku tabungan dan lainnya.

4. Supervisor Administrasi Kredit
a.  Mengelola proses dan prosedur administrasi kredit di kantor cabang.
b.  Memantau portofolio kredit retail sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajemen Kanca.
c.  Memastikan bahwa ketaatan terhadap KUP BRI dan KKP untuk setiap permohonan kredit telah dilaksanakan dengan memberikan pendapat atau opini bahwa pemberian kredit telah sesuai dengan KUP BRI dan PPK serta kriteria yang ditetapkan telah dipenuhi.
d.  Menginformasikan kredit-kredit yang jatuh tempo tiga bulan yang akan datang kepada Pejabat Pemrakarsa Kredit.
e.  Membantu melaksanakan fungsi, tugas dan tanggungjawab Komite Kebijaksanaan Perkreditan di tingkat Kanca.
f.   Memastikan bahwa aspek yuridis yang berkaitan dengan kredit telah diselesaikan dan memberikan perlindungan yang memadai bagi BRI.
g.  Menginformasikan kepada pejabat Kredit Lini tentang dokumendokumen kredit yang telah jatuh tempo untuk segera diperbaharui atau diperpanjang.
h. Memastikan bahwa semua laporan perkreditan sudah dibuat secara akurat dan disampaikan tepat waktu.

5. Teller Tunai
a.  Membuat aplikasi tambahan kas awal dan menerima uang dari supervisor.
b.  Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokkan dengan tanda setorannya.
c. Membayar uang kepada nasabah yang berhak.
d. Meneliti keabsahan bukti kas yang diterima.
e. Mengesahkan dan menandatangani bukti kas atas transaksi tunai yang ada dalam batas kewenangannya.
f.   Meminta pengesahan fiat bayar kepada pejabat yang berwenang atas transaksi tunai yang melebihi batas wewenangnya.
g. Mengelola dan menyetorkan uang fisik kas kepada supervisor baik selama jam pelayanan kas maupun akhir hari.
h. Memelihara dan mengerjakan Register Perincian Sisa Kas.
i.   Mengelola & menerima pembayaran rekening listrik, telepon, PAM, PBB, dan sebagainya.

6. Teller Kliring
a.  Menerima dan meneliti keabsahan tanda setoran dan warkat kliring penyerahan dari nasabah / UPN / BRI Unit.
b.  Membuku tanda setoran kliring dan nota kredit atau nota debet.
c.  Menyerahkan warkat kliring ke petugas kliring.
d.  Menerima, meneliti, mengesahkan sesuai batas wewenangnya dan membukukan warkat kliring penerimaan.
e.  Meminta pengesahan kepada pejabat yang berwenang atas transaksi yang melebihi batas kewenangannya.
f.   Menerima dan membuku warkat kliring penyerahan yang ditolak oleh Bank lain.
b.  Spesifikasi Pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan (job spescification) adalah sebuah daftar pengetahuan, keahlian, kemampuan dan karakteristik lainnya yang harus dimiliki oleh individu untuk melaksanakan sebuah pekerjaan.
Pengetahuan mengacu ke informasi prosedural dan faktual yang diperlukan bagi pelaksanaan sebuah tugas secara berhasil. Keahlian adalah tingkat kecakapan individu dalam menunaikan tugas tertentu. Kemampuan merujuk ke kapabilitias umum yang dimiliki oleh individu. Karakteristik lainnya dapat dapat berupa tindak-tanduk kepribadian seperti motivasi pencapaian atau ketekunan.
Perbedaan antara deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan adalah persoalan perspektif saja, Deskripsi pekerjaan menetapkan apa pekerjaan tersebut, merupakan profil pekerjaan. Spesifikasi pekerjaan menggambarkan tuntutan pekerjaan atas para karyawan yang melakukannya dan persyaratan keahlian manusia.
ü  Persyaratan kualifikasi umum seperti pengalaman dan pengertian
ü  Persyaratan penddikan seperti tingkat / level pendidikan, dan kejuruan pendidikan.
ü  Pengetahuan, keahlian dan kemampuan.
           









2.        Permintaan dan Penawaran SDM
            a.         Meramalkan Permintaan
Yaitu peramalan jumlah dan jenis kebutuhan karyawan di masa yang akan datang.
·               Menilai trend pengguna SDM di masa lalu
·               Rencana organisasi dimasa depan (strategi kometitif) dan ramalan penjualan.

            b.         Meramalkan Penawaran
Yaitu peramalan jumlah dan jenis persediaan karyawan di masa yang akan datang.
·                    Meramalkan Penawaran Internal (Internal Supply)
Yaitu peramalan atau perkiraan jumlah dan jenis karyawan yang akan berada di perusahaan pada satu waktu tertentu di masa yang akan datang.
·                    Meramalkan Penawaran Eksternal (External Supply)
Yaitu peramalan atau perkiraa jumlah dan jenis orang yang akan tersedia bagi proses rekrutmen dari semua pasar tenaga kerja.












II.        Penyusunan Staf dalam Organisasi
1.         Rekrutmen SDM
Perencanaan strategis SDM akan sia - sia, apabila tidak diikuti dengan kegiatan rekrutmen dan seleksi yang berpedoman dengan kualifikasi SDM yang dibutuhkan.
a.         Rekrutmen Internal
                                    Rekrutmen internal yaitu proses rekrutmen SDM yang sudah berada di dalam lingkungan organisasi / perusahaan tersebut. Hal ini bisa berupa promosi (penaikan jabatan), demosi (penurunan jabatan) dan mutasi (pemindahan jabatan).
Keunggulan :
§Karyawan telah familiar dengan perusahaan.
§Biaya rekrutmen dan pelatihan lebih rendah.
§Meningkatkan moral dan motivasi karyawan
§Peluang berhasil, karena penilaian kemampuan dan keahlian lebih tepat.
Kelemahan :
§Konflik politik promosi posisi.
§Tidak berkembang.

            b.         Rekrutmen Eksternal
Rekrutmen Eksternal adalah proses rekrutmen yang bertujuan untuk menyerap SDM baru yang sebelumnya bukan merupakan bagian dari organisasi tersebut. Hal ini bisa terjadi karena organisasi tersebut ingin mencari perubahan pada SDM-nya, tidak adanya SDM internal yang bisa atau bersedia mengisi kekosongan jabatan yang dimaksud, atau karena alasan dan pertimbangan lainnya.
Keunggulan :
§Memiliki gagasan dan pendekatan baru.
§Bekerja mulai dengan lembaran bersih & memperhatikan spesifikasi pengalaman.
Kelemahan :
§Keterbatasan keteraturan antara karyawan dan perusahaan.
§Moral dan komitmen karyawan rendah.
2.         Proses Seleksi SDM
            a.    Tujuan Proses Seleksi SDM
Proses Seleksi merupakan proses untuk mempertemukan syarat-syarat yang diinginkan dengan orang yang akan diterima menjadi karyawan dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan perusahaan sesuai dengan yang tertera pada uraian jabatan, sehinggga semboyan  The Right Man On The Right Place akan menjadi kenyataan.

Tujuan diadakannya seleksi karyawan yaitu untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku jabatan tertentu, hal ini diartikan bahwa tenaga kerja tersebut dapat memberikan prestasinya pada perusahaan. Pada umumnya tujuan seleksi, yaitu:
1.        Untuk mendapatkan para karyawan yang memenuhi syarat dan mempunyai kualitas sebagaimana yang dibutuhkan (jujur, disiplin, terampil, kreatif, loyal, dan berdedikasi tinggi).
2.        Untuk mengukur kemampuan calon karyawan atau pelamar, apakah dapat mengerjakan pekerjaan tertentu yang dibutuhkan.
3.        Untuk menyiapkan dan membentuk kader-kader karyawan yang dapat menunjang kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.
            b.    Metode Seleksi
                   1.  Wawancara
                        Wawancara adalah proses tanya jawab antara dua pewawancara dan orang yang diwawancarai. Proses ini sangat penting dan bertujuan untuk mengetahui karakter dan kemampuan komunikasi dari calon karyawan.
                   2.  Psikotes
Psikotes merupakan serangkaian tes yang dilakukan oleh perusahaan untuk calon karyawan (individu atau organisasi) untuk memberikan gambaran utuh tentang aspek-aspek psikologis calon karyawan agar sesuai dengan kebutuhan dan keperluan yang diminta oleh perusahaan.
                   3.  Medical Check Up
            Medical check up atau tes kesehatan biasanya merupakan tahapan terakhir dalam proses penerimaan karyawan baru pada sebuah perusahaan. Setelah mengirim surat lamaran, dipanggil untuk tes dan dinyatakan lulus psikotes dan lulus wawancara maka untuk memastikan kesehatan calon karyawan baru diadakan medical check up.
Bila hasil medical check up menyatakan sehat jasmani dan rohani maka tidak lama lagi akan ada panggilan untuk mulai bekerja di perusahaan yang dilamar. Bila hasil medical check up menyatakan calon karyawan tidak sehat atau mengidap penyakit tertentu maka biasanya akan diinformasikan bahwa calon karyawan gagal dan tidak diterima bekerja diperusahaan yang dilamar meski telah lulus dalam tes-tes sebelumnya.

3.         Mengembangkan Angkatan Kerja
Usaha BRI untuk mengembangkan sumber daya manusia-nya adalah sebagai berikut :
a.)   Orientasi Karyawan Baru
Orientasi adalah proses memperkenalkan karyawan baru kepada organisasi sehingga mereka dapat lebih cepat menjadi kontributor yang efektif. Orientasi yang efektif dapat berperan penting bagi kepuasan kerja, kinerja, retensi / mempertahankan karyawan. Program orientasi yang efektif membantu para  pendatang baru merasa menjadi bagian dari tim dengan segera memperkenalkan mereka dengan rekan sekerja dan karyawan baru lainnya.
b.)   Pelatihan SDM
       Pelatihan tenaga kerja adalah proses pelatihan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan yang ditujukan agar karyawan baru mengerti dan memahami secara detail tentang bagaimana pekerjaan mereka nanti. Biasanya, BRI menerapkan sistem on the job training yaitu masa pelatihan yang diharus dilalui oleh karyawan baru, seakan-akan mereka telah resmi bekerja di unit kerja tersebut.
c.)   Penilaian Kinerja
       Manajemen SDM memiliki tugas untuk menilai kinerja karyawan dalam suatu periode tertentu. Ini bertujuan agar Organisasi / Perusahaan dapat mengetahui seberapa baik kinerja SDM mereka. Penilaian kinerja ini juga berpengaruh terhadap besarnya kompensasi dan tunjangan yang akan diberikan kepada tenaga kerja yang bersangkutan.
      
Berikut merupakan contoh penilaian kinerja terhadap karyawan BRI Cabang Tangerang Unit Tanah Tinggi.

Penilaian
Tahun 2012

Tahun 2013


kinerja





Jumlah
Persentase
Jumlah
Presentase


Orang
(%)
Orang
(%)







Baik
4
9,8%
3
7,4%







Cukup
35
85,3%
33
80,5%







Kurang
2
4,9%
5
12,1%







Total
41
100%
41
100%








Sumber : Supervisor Peneliti Internal (SPI) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)   Tbk Cabang Tangerang Unit Tanah Tinggi.



Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa terjadi penurunan kinerja karyawan yaitu hanya 3 orang pegawai (7,4%) yang mendapat nilai sangat baik dibanding tahun 2012 sebanyak 4 orang (9,8%). Penilaian kinerja baik menurun dari 35 orang (85,3%) menjadi 33 orang (80,5%). Penilaian kinerja karyawan dengan nilai kurang baik bertambah dari 2 orang (4,9%) pada tahun 2012 menjadi 5 orang (12,1%) di tahun 2013.
Jadi pencapaian kinerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tangerang Unit Tanah Tinggi berdasarkan Supervisor Peneliti Internal (SPI) dapat dikatakan belum optimal dan cenderung menurun.

4.         Kompensasi dan Tunjangan
a.          Upah dan Gaji di BRI
            Tabel di bawah ini merupakan data kisaran gaji pokok karyawan BRI per bulannya:

Gaji dalam IDR  Indonesia Rupiah
Rata-rata Gaji
Kisaran Gaji Pokok Per Bulan

Rp. 2,5 Jt/Bln 
Rp. 2,0 Jt - Rp. 3,0 Jt
Rp. 4,9 Jt/Bln 
Rp. 2,7 Jt - Rp. 7,0 Jt
Rp. 12,0 Jt/Bln 
Rp. 10, Jt - Rp. 18,4 Jt
Rp. 4,8 Jt/Bln 
Rp. 1,6 Jt - Rp. 10,5 Jt
Rp. 2,9 Jt/Bln 
Rp. 2,9 Jt - Rp. 5,0 Jt
Rp. 3,0 Jt/Bln 
Rp. 2,7 Jt - Rp. 3,6 Jt
Rp. 4,2 Jt/Bln 
Rp. 1,0 Jt - Rp. 7,0 Jt
Rp. 8,9 Jt/Bln 
Rp. 5,8 Jt - Rp. 12,3 Jt




b.         Program Insentif
Konsep insentif sudah lama dipraktekkan di BRI. Kita mengenal insentif pembayaran tepat waktu (IPTW) yang digunakan oleh BRI Unit untuk merangsang peminjam Kupedes agar membayar hutangnya tepat waktu. Di BRI Unit kita juga mengenal sistem insentif pengembangan kegiatan (SIPK) untuk memacu karyawan BRI Unit menacapai target-target bisnis tertentu. Didalam kegiatan mobilisasi dana ada insentif pengerahan dana yaitu tambahan imbalan yang diberikan kepada nasabah penyimpan agar lebih banyak lagi menempatkan uangnya di bank kita. Insentif berbeda dengan intensif, namun sangat erat hubungannya. Artinya, insentif digunakan sebagai salah satu alat untuk merangsang seseorang berprestasi atau berkarya lebih intensif.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pemberian insentif, yaitu :
1.       Bagi Perusahaan : Tujuan dari pelaksanaan insentif dalam perusahaan khususnya dalam kegiatan produksi adalah untuk meningkatkan produkstivitas kerja karyawan dengan jalan mendorong/ merangsang agar karyawan :
1) Bekerja lebih bersemangat dan cepat.
2) Bekerja lebih disiplin
3) Bekerja lebih kreatif

2.       Bagi Karyawan : Dengan adanya pemberian insentif karyawan akan mendapat keuntungan :
1)  Standar prestasi dapat diukur secara kuantitatif.
2)  Standar prestasi di atas dapat digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang diukur dalam bentuk uang.
3)  Karyawan harus lebih giat agar dapat menerima uang lebih besar.




a.            Insentif material
Insentif ini dapat diberikan dalam bentuk uang dan jaminan sosial. Insentif dalam bentuk uang dapat berupa :
a) Bonus
*   Uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja yang telah dilaksanakan.
*   Diberikan secara selektif dan khusus kepada pegawai yang berhak menerima.
*   Dalam perusahaan yang menggunakan sistem insentif ini lazimnya beberapa persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu yang dimasukkan ke dalam sebuah dana bonus kemudian jumlah tersebut dibagi-bagi antara pihak yang akan diberikan bonus
b) Komisi
*   Merupakan jenis bonus yang dibayarkan kepada pihak yang menghasilkan penjualan yang baik.
*   Lazimnya dibayarkan sebagai bagian daripada penjualan dan diterimakan pada pekerja bagian penjualan.

c) Profit Sharing
Salah satu jenis insentif yang tertua. Dalam hal ini pembayaran dapat diikuti bermacam-macam pola, tetapi biasanya mencakup pembayaran sebagian besar dari laba bersih yang disetorkan sebuah dana dan kemudian dimasukkan ke dalam daftar pendapatan setiap peserta.

d) Kompensasi yang ditangguhkan
Ada dua macam program balas jasa yang mencakup pembayaran dikemudian hari, yaitu pensiun dan pembayaran kontraktural. Pensiunan mempunyai nilai insentif karena memenuhi salah satu kebutuhan pokok manusia yaitu menyediakan jaminan ekonomi baginya setelah dia tidak bekerja lagi. Sedangkan pembayaran kontraktural adalah pelaksanaan perjanjian antara majikan dan pegawai dimana setelah selesai masa kerja dibayarkan sejumlah uang tertentu selama masa kerja tertentu.
c.         Program Tunjangan

Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja, misalnya pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis, bunga pinjaman rendah atau tanpabunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian saham. Pada tingkatan tinggi, seperti Manajer Senior, perusahaan biasanya lebih memilih memberikan tunjangan lebih besar dibanding menambah gaji, hal ini disebabkan tunjangan hanya dikenakan pajak rendah atau bahkan tidak dikenai pajak sama sekali.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) pada 2012 mencapai Rp 21,96 miliar untuk 11 orang direksi, sementara gaji 9 orang komisaris BRI mencapai Rp 7,3 miliar. Gaji itu belum mencakup tunjangan rutin, tantiem, fasilitas dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, dan santunan).


Tujuan Diberikan Tunjangan

Menurut Simamora (1997) tunjangan digunakan untuk membantu organisasi memenuhi satu atau lebih dari tujuan-tujuan berikut:
1. Meningkatkan moral karyawan
2. Memotivasi karyawan
3. Meningkatkan kepuasan kerja
4. Memikat karyawan-karyawan baru
5. Mengurangi perputaran karyawan









III.       Pemberhentian karyawan
Dalam dunia kerja, hal-hal mengenai pemberhentian karyawan merupakan sesuatu yang dianggap wajar, selama didasari dengan alasan dan aturan yang berlaku. Pemberhentian karyawan dapat terjadi karena beberapa alasan, yaitu :

1. Keinginan Perusahaan
Pemberhentian atas keinginan karyawan di sebabkan hal hal berikut  :
- Karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan nya.
- Perilaku dan kedisiplinan nya kurang baik.
- Melanggar peraturan peraturan dan tata tertib perusahaan.
- Tidak dapat bekerja sama dan terjadi konflik dengan karyawan lain.
- Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan.

2. Keinginan Karyawan
Pemberhentian atas keinginan karyawan sendiri dengan mengajukan permohonan untuk berhenti dari perusahaan tersebut. Permohonan hendaknya disertai alasan dan saat akan berhentinya , misalnya bulan depan. Hal ini perlu agar perusahaan dapat mencari penggantinya , supaya kegiatan perusahaan tidak terhambat.
Alasan alasan pengunduran antara lain :
1. Pindah ke tempat lain untuk pekerjaan baru.
2. Kesehatan yang kurang baik.
3. Untuk melanjutkan  pendidikan .
4. Berwirausaha.

3Pensiun
Pensiun adalah pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan yang berdasarkan undang undang ataupun keinginan perusahaan sendiri . Keinginan perusahaan mempensiunkan karyawan mungkin dikarenakan produktifitas kerjanya rendah sebagai akibat usia lanjut, cacat fisik , kecelakaan dalam melaksanakan pekerjaan , dan sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1.                  Sumber Daya Manusia (SDM) adalah orang, asset dan potensi yang menjadi motor penggerak organisasi atau perusahaan.
2.                  MSDM adalah serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam bidang SDM yang bertujuan agar SDM dapat bekerja secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik.
3.                  Perencanaan tenaga kerja (SDM) adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat.
4.                  Analisis pekerjaan terdiri dari analisis organisasi, analisis tugas dan analisis orang.
5.                  Setiap posisi atau jabatan dalam pekerjaan, pasti memiliki deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang berbeda. Hal ini juga menentukan besarnya kompensasi dan tunjangan yang didaptkan oleh masing-masing karyawan.
6.                  Sebagai salah satu Bank terkemuka di Indonesia, BRI sangat baik dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Karyawan diberikan upah dan kompensasi layak bahkan lebih dari cukup. Selain itu, untuk karyawan yang memiliki penilaian kinerja yang memuaskan, BRI akan memberikan bonus dan tunjangan lainnya.
7.                  Pemberhentian karyawan dapat terjadi atas keinginan perusahaan, keinginan karyawan dan pensiun.
Saran
Ø    Sebaiknya BRI lebih meningkatkan mutu dan kualitas MSDM-nya agar menghasilkan SDM yang lebih baik sehingga visi BRI dapat dicapai lebih efektif dan efisien.
Ø    Menurut kami, MSDM yang diterapkan di BRI sudah baik dan dapat dijadikan contoh bagi organisasi atau perusahaan lainnya.
PENUTUP

Demikianlah makalah ini kami buat. Tentunya masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Kami mohon maaf atas segala kekurangan yang diakibatkan terbatasnya referensi, pengetahuan dan kemampuan kami dalam menyusun makalah.
Kami harap Para Pembaca berkenan memberikan saran dan kritik yang membangun demi kebaikan penulisan makalah di masa yang akan datang. Atas perhatian Para Pembaca, kami ucapkan terima kasih.




















DAFTAR PUSTAKA